Ketika industri otomotif beralih ke arah keberlanjutan, Stellantis berupaya melampaui target emisi CO2 Uni Eropa yang ketat pada tahun 2025.
Perusahaan mengharapkannyakendaraan listrik (EV)penjualannya secara signifikan melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Uni Eropa, didorong oleh kuatnya permintaan terhadap model listrik terbarunya. Chief Financial Officer Stellantis Doug Ostermann baru-baru ini menyatakan keyakinannya terhadap perkembangan perusahaan di Goldman Sachs Automotive Conference, menyoroti minat besar terhadap SUV listrik baru Citroen e-C3 dan Peugeot 3008 dan 5008.
Peraturan baru UE mewajibkan pengurangan rata-rata emisi CO2 untuk mobil yang dijual di wilayah tersebut, dari 115 gram per kilometer tahun ini menjadi 93,6 gram per kilometer tahun depan.
Untuk mematuhi peraturan ini, Stellantis telah menghitung bahwa kendaraan listrik murni harus menyumbang 24% dari total penjualan mobil baru di UE pada tahun 2025. Saat ini, data dari firma riset pasar DataForce menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik Stellantis menyumbang 11% dari total penjualan mobil baru di UE pada tahun 2025. total penjualan mobil penumpang per Oktober 2023. Angka ini menunjukkan tekad perusahaan untuk bertransisi menuju masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan.
Stellantis secara aktif meluncurkan serangkaian kendaraan listrik kecil yang terjangkau pada platform Smart Car yang fleksibel, termasuk e-C3, Fiat Grande Panda, dan Opel/Vauxhall Frontera. Berkat penggunaan baterai lithium iron phosphate (LFP), model ini memiliki harga awal kurang dari 25.000 euro, yang sangat kompetitif. Baterai LFP tidak hanya hemat biaya, tetapi juga memiliki banyak keunggulan, termasuk keamanan yang sangat baik, masa pakai yang lama, dan perlindungan lingkungan.
Dengan siklus hidup pengisian dan pengosongan hingga 2.000 kali serta ketahanan yang sangat baik terhadap pengisian daya berlebih dan kebocoran, baterai LFP ideal untuk menggerakkan kendaraan energi baru.
Citroën e-C3 telah menjadi mobil kompak listrik terlaris kedua di Eropa, yang menggarisbawahi strategi Stellantis untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat. Pada bulan Oktober saja, penjualan e-C3 mencapai 2.029 unit, nomor dua setelah Peugeot e-208. Ostermann juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan model e-C3 yang lebih terjangkau dengan baterai lebih kecil, yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar €20.000, sehingga semakin meningkatkan aksesibilitas bagi konsumen.
Selain platform Smart Car, Stellantis juga meluncurkan model berdasarkan platform ukuran menengah STLA, seperti SUV Peugeot 3008 dan 5008, serta SUV Opel/Vauxhall Grandland. Kendaraan ini dilengkapi dengan sistem listrik dan hybrid murni, memungkinkan Stellantis menyesuaikan strategi penjualannya sesuai permintaan pasar. Fleksibilitas platform multi-tenaga baru memungkinkan Stellantis memenuhi target pengurangan CO2 UE tahun depan.
Manfaat kendaraan energi baru lebih dari sekadar memenuhi standar peraturan, namun juga memainkan peran penting dalam mendorong masa depan yang berkelanjutan. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meminimalkan emisi gas rumah kaca, kendaraan listrik berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih. Beragam model listrik yang ditawarkan oleh Stellantis tidak hanya memenuhi beragam preferensi konsumen, namun juga mendukung tujuan yang lebih luas untuk mencapai dunia energi ramah lingkungan. Dengan semakin banyaknya produsen mobil yang mengadopsi kendaraan listrik, transisi ke ekonomi sirkular menjadi semakin mungkin dilakukan.
Teknologi baterai litium besi fosfat yang digunakan pada kendaraan listrik Stellantis adalah contoh nyata kemajuan solusi penyimpanan energi. Baterai ini tidak beracun, tidak menimbulkan polusi, dan memiliki masa pakai yang lama, sehingga ideal untuk kendaraan listrik. Mereka dapat dengan mudah dikonfigurasikan secara seri untuk mencapai manajemen energi yang efisien guna memenuhi kebutuhan pengisian dan pengosongan kendaraan listrik yang sering. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan performa kendaraan listrik, tetapi juga memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Stellantis berada pada posisi yang tepat untuk menavigasi perubahan lanskap industri otomotif dengan fokus yang jelas pada penjualan kendaraan listrik dan kepatuhan terhadap target emisi UE. Komitmen perusahaan untuk meluncurkan model listrik yang terjangkau dan inovatif, ditambah dengan keunggulan teknologi baterai litium besi fosfat, menegaskan komitmennya untuk mendorong masa depan yang berkelanjutan. Seiring dengan terus memperluas lini produk kendaraan listriknya, Stellantis berkontribusi terhadap dunia energi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomi sirkular, sehingga membuka jalan bagi industri otomotif yang lebih berkelanjutan.
Waktu posting: 16 Des-2024