Menurut laporan media asing, produsen mobil Prancis Renault mengatakan pada tanggal 26 April bahwa pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Li Auto dan XIAO MI minggu ini mengenai teknologi mobil listrik dan mobil pintar, yang membuka peluang bagi kerja sama teknologi potensial dengan kedua perusahaan tersebut.
“CEO kami Luca de Meo telah melakukan percakapan penting dengan para pemimpin industri, termasuk dengan mitra kamiBahasa Indonesia: GEELYdan pemasok utama DONGFENG serta pemain baru seperti LI dan XIAOMI.”

Pembicaraan Renault dengan produsen mobil China di pameran otomotif Beijing terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Eropa dan China setelah Komisi Eropa meluncurkan serangkaian investigasi terhadap ekspor China. Dengan menyasar industri otomotif, Uni Eropa tengah menyelidiki apakah pertumbuhan penjualan mobil listrik China di benua itu diuntungkan oleh subsidi yang tidak adil. China membantah langkah tersebut dan menuduh Eropa melakukan proteksionisme perdagangan.
Luca de Meo mengatakan Eropa menghadapi keseimbangan yang sulit antara melindungi pasar dalam negeri dan belajar dari produsen mobil China, yang memang jauh lebih maju dalam pengembangan kendaraan listrik dan perangkat lunaknya.
Pada bulan Maret tahun ini, Luca de Meo menulis surat kepada Uni Eropa untuk menyampaikan kekhawatirannya bahwa Uni Eropa mungkin akan meluncurkan penyelidikan balasan terhadap kendaraan listrik China. Ia mengatakan dalam suratnya: "Hubungan dengan China perlu ditangani dengan baik, dan menutup pintu sepenuhnya bagi China akan menjadi cara terburuk untuk menanggapinya."
Saat ini, Renault telah bekerja sama dengan produsen mobil Cina GEELY pada sistem tenaga hibrida, dan dengan perusahaan teknologi seperti Google dan Qualcomm di bidang kokpit pintar.
Waktu posting: 30-Apr-2024