1. Penantian panjang: Xiaomi Auto'tantangan pengiriman
Di dalamkendaraan energi baru pasar, kesenjangan antara konsumen
Harapan dan kenyataan semakin jelas. Baru-baru ini, dua model baru Xiaomi Auto, SU7 dan YU7, telah menarik perhatian luas karena siklus pengirimannya yang panjang. Menurut data dari Aplikasi Xiaomi Auto, bahkan untuk Xiaomi SU7, yang telah berada di pasaran selama lebih dari setahun, waktu pengiriman tercepat masih 33 minggu, sekitar 8 bulan; dan untuk Xiaomi YU7 versi standar yang baru diluncurkan, konsumen harus menunggu hingga satu tahun dua bulan.
Fenomena ini telah menimbulkan ketidakpuasan di antara banyak konsumen, dan beberapa netizen bahkan bersama-sama meminta pengembalian uang muka mereka. Namun, siklus pengiriman yang panjang bukan hanya terjadi pada Xiaomi Auto. Di pasar otomotif domestik dan internasional, waktu tunggu untuk banyak model populer juga sangat lama. Misalnya, model unggulan Lamborghini Revuelto membutuhkan waktu tunggu lebih dari dua tahun setelah pemesanan, siklus pengiriman Porsche Panamera juga sekitar setengah tahun, dan pemilik Rolls-Royce Spectre harus menunggu lebih dari sepuluh bulan.
Model-model ini mampu menarik konsumen bukan hanya karena citra mereknya yang mewah dan performanya yang luar biasa, tetapi juga karena daya saingnya yang unik di segmen pasar tersebut. Volume pre-order Xiaomi YU7 melampaui 200.000 unit dalam 3 menit setelah peluncurannya, yang sepenuhnya membuktikan popularitasnya di pasar. Namun, waktu pengiriman yang lama membuat konsumen ragu: setahun kemudian, apakah mobil impian mereka masih dapat memenuhi kebutuhan awal mereka?
2. Rantai pasokan dan kapasitas produksi: Di balik keterlambatan pengiriman
Selain ekspektasi konsumen dan popularitas merek, kurangnya ketahanan dalam rantai pasokan dan keterbatasan siklus manufaktur juga merupakan faktor penting yang menyebabkan keterlambatan pengiriman. Dalam beberapa tahun terakhir, kekurangan chip global telah secara langsung memengaruhi kemajuan produksi seluruh kendaraan, dan produksi kendaraan energi baru juga dibatasi oleh pasokan baterai. Sebagai contoh, Xiaomi SU7. Versi standar produk ini mengalami waktu pengiriman yang jauh lebih lama karena kapasitas produksi sel baterai yang tidak mencukupi.
Selain itu, kapasitas produksi perusahaan mobil juga menjadi faktor kunci yang memengaruhi waktu pengiriman. Batas kapasitas produksi pabrik Yizhuang Xiaomi Auto adalah 300.000 kendaraan, dan tahap kedua pabrik tersebut baru saja selesai dengan rencana kapasitas produksi 150.000 kendaraan. Bahkan jika kita mengerahkan seluruh upaya, volume pengiriman tahun ini tidak akan melebihi 400.000 kendaraan. Namun, masih terdapat lebih dari 140.000 pesanan untuk Xiaomi SU7 yang belum terkirim, dan jumlah pesanan terkunci untuk Xiaomi YU7 dalam 18 jam setelah peluncurannya telah melampaui 240.000. Hal ini tentu saja menjadi "kemalangan bahagia" bagi Xiaomi Auto.
Dalam konteks ini, ketika konsumen memilih untuk menunggu, selain kecintaan mereka terhadap merek dan pengakuan atas performa model, mereka juga perlu mempertimbangkan perubahan pasar dan iterasi teknologi. Dengan kemajuan teknologi kendaraan energi baru yang berkelanjutan, konsumen mungkin menghadapi pengenalan teknologi baru dan perubahan permintaan pasar selama masa tunggu mereka.
3. Inovasi teknologi dan pengalaman konsumen: pilihan masa depan
Seiring semakin beragamnya pasar kendaraan energi baru, konsumen perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti merek, teknologi, kebutuhan sosial, pengalaman pengguna, dan tingkat retensi nilai ketika menghadapi masa tunggu yang panjang. Terutama di era "perangkat lunak mendefinisikan perangkat keras", kualitas mobil semakin bergantung pada fitur dan pengalaman baru dari perangkat lunak. Jika konsumen harus menunggu selama setahun untuk model yang mereka pesan, tim perangkat lunak perusahaan mobil tersebut mungkin telah berulang kali memperbarui fitur dan pengalaman baru selama tahun tersebut.
Misalnya saja inovasi berkelanjutan dariBYD DanNIO, dua yang terkenal
Merek-merek otomotif domestik telah menarik banyak perhatian konsumen dalam hal pembaruan perangkat lunak dan kecerdasan buatan. Sistem jaringan cerdas "DiLink" dari BYD dan teknologi mengemudi otonom "NIO Pilot" dari NIO terus meningkatkan pengalaman berkendara dan keselamatan pengguna. Kemajuan teknologi ini tidak hanya meningkatkan performa kendaraan, tetapi juga memberikan nilai lebih tinggi kepada konsumen.
Setelah mempertimbangkan pro dan kontranya, konsumen sebaiknya memperhatikan kesesuaian antara iterasi perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras saat memilih untuk menunggu, agar tidak menunggu mobil yang sudah ketinggalan zaman segera setelah diluncurkan. Di masa mendatang, dengan terus berkembangnya teknologi kendaraan energi baru dan perubahan pasar yang terus terjadi, konsumen akan memiliki pilihan yang lebih beragam.
Singkatnya, lonjakan pasar kendaraan energi baru semakin menarik minat konsumen. Meskipun waktu tunggunya panjang, bagi banyak orang, penantian itu sepadan. Dengan inovasi teknologi yang berkelanjutan dan peningkatan merek yang berkelanjutan, kendaraan energi baru masa depan akan menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen.
E-mail:edautogroup@hotmail.com
Telepon / WhatsApp:+8613299020000
Waktu posting: 10-Jul-2025