Di tengah dunia yang bergulat dengan tantangan mendesak akibat perubahan iklim dan degradasi lingkungan, industri otomotif sedang mengalami transformasi besar. Data terbaru dari Inggris menunjukkan penurunan yang signifikan dalam registrasi kendaraan konvensional berbahan bakar bensin dan diesel, dengan registrasi bensin turun 15,3% dan registrasi diesel turun 7,7% pada Januari 2023. Sebaliknya, kendaraan listrik hibrida (HEV) dan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) mengalami peningkatan pangsa pasar yang signifikan, mencerminkan tren yang lebih luas menujukendaraan energi baru (NEV)di seluruh dunia. Pergeseran ini tidak hanya menyoroti kebutuhan mendesak akan solusi transportasi berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional, terutama dengan produsen mobil terkemuka Tiongkok.

PENURUNAN REGISTRASI KENDARAAN KONVENSIONAL
Data pasar mobil Inggris menunjukkan hal yang nyata. Registrasi mobil berbahan bakar bensin turun menjadi 70.075 unit, hanya menguasai 50,3% pangsa pasar, turun signifikan dari 57,9% pada periode yang sama di tahun 2024. Kondisi serupa juga terjadi pada mobil diesel, dengan registrasi turun menjadi 8.625 unit, menguasai 6,2% pangsa pasar, sedikit turun dari 6,5% pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan mobil hibrida meningkat 2,9% year-on-year menjadi 18.413 unit, sementara mobil hibrida plug-in tumbuh 5,5% menjadi 12.598 unit. Yang paling menonjol, pendaftaran mobil listrik murni melonjak 41,6% menjadi 29.634 unit, menguasai 21,3% pangsa pasar, naik dari 14,7% pada tahun 2024. Meskipun terjadi pertumbuhan ini, target pemerintah Inggris untuk meraih pangsa pasar kendaraan listrik sebesar 22% pada tahun 2024 belum tercapai, yang menyoroti perlunya insentif dan dukungan lebih lanjut bagi konsumen untuk beralih ke kendaraan rendah emisi.
PERTUMBUHAN DAN PEKERJAAN
Meningkatnya penggunaan kendaraan energi baru bukan sekadar tren, tetapi juga katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pesatnya perkembangan industri kendaraan energi baru telah mendorong inovasi teknologi terkait, memperkuat rantai industri, menarik banyak investasi, dan mendorong transformasi ekonomi di berbagai negara. Produksi dan penjualan kendaraan energi baru membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga menciptakan banyak lapangan kerja, terutama di bidang manufaktur baterai, pengembangan infrastruktur pengisian daya, dan layanan purnajual. Pergeseran ke kendaraan energi baru ini mengubah pasar tenaga kerja, membutuhkan keterampilan dan kemampuan baru, serta menghadirkan tantangan bagi lapangan kerja di industri otomotif konvensional.
Seiring negara-negara bergerak menuju transportasi berkelanjutan, permintaan akan tenaga kerja terampil di industri NEV akan terus meningkat. Pergeseran ini menghadirkan peluang unik bagi negara-negara untuk berinvestasi dalam program pengembangan tenaga kerja yang membekali individu dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berkembang di industri yang sedang berkembang ini. Dengan mengembangkan tenaga kerja terampil, negara-negara dapat memastikan mereka tetap kompetitif di pasar NEV global sekaligus mengatasi hilangnya lapangan kerja di industri otomotif konvensional.
KOMPETISI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL
Pasar kendaraan energi terbarukan global sangat kompetitif, dengan berbagai negara berlomba-lomba meraih keunggulan teknologi dan pangsa pasar. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan solusi transportasi berkelanjutan, berbagai negara menerapkan kebijakan untuk meningkatkan daya saing industri kendaraan energi terbarukan domestik mereka. Dengan latar belakang ini, kemitraan dengan perusahaan-perusahaan mapan, terutama produsen mobil Tiongkok, dapat menawarkan keuntungan yang signifikan. Tiongkok telah muncul sebagai pemimpin dalam kendaraan energi terbarukan, dengan perusahaan-perusahaannya berada di garda terdepan dalam inovasi dan produksi. Dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, berbagai negara dapat memanfaatkan keahlian, teknologi, dan efisiensi rantai pasok mereka untuk mempercepat inisiatif kendaraan energi terbarukan mereka sendiri.
Selain itu, kerja sama internasional dapat mendorong pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik, yang memungkinkan negara-negara mengembangkan ekosistem NEV yang kuat. Upaya kolaboratif juga dapat menghasilkan regulasi dan infrastruktur yang terstandarisasi, yang penting bagi adopsi NEV secara luas. Seiring negara-negara bekerja sama untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan, mereka dapat bersama-sama mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kesimpulan: Pendekatan terpadu untuk transportasi berkelanjutan
Transisi menuju kendaraan energi baru merupakan momen krusial bagi industri otomotif, dengan implikasi yang luas bagi pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan keberlanjutan lingkungan. Penurunan jumlah registrasi mobil konvensional di Inggris dan meningkatnya popularitas kendaraan energi baru menunjukkan bahwa momentum perubahan tak terbantahkan. Namun, untuk sepenuhnya mewujudkan potensi transisi ini, negara-negara harus mengambil pendekatan terpadu, dengan menekankan kerja sama dan kemitraan, terutama dengan produsen mobil terkemuka Tiongkok.
Dengan bekerja sama, negara-negara dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan industri kendaraan energi baru, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kini adalah waktu yang tepat bagi negara-negara untuk memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh kendaraan energi baru dan mengarahkan kebijakan mereka menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui kerja sama internasional dan kemitraan strategis, komunitas global dapat membuka jalan bagi pola transportasi yang lebih bersih dan efisien, sehingga memberikan manfaat bagi perekonomian dan lingkungan.
E-mail:edautogroup@hotmail.com
Telepon / WhatsApp:+8613299020000
Waktu posting: 14 Februari 2025