Dukungan kebijakan dan kemajuan teknologi
Untuk mengkonsolidasikan posisinya di pasar otomotif global, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok (MIIT) mengumumkan langkah besar untuk memperkuat dukungan kebijakan guna mengkonsolidasikan dan memperluas keunggulan kompetitifkendaraan energi baru (NEV)industri. Langkah ini mencakup fokus pada percepatan penelitian dan pengembangan komponen-komponen utama seperti bahan baku baterai, cip otomotif, dan mesin hibrida yang efisien. Selain itu, MIIT akan mendorong integrasi kendaraan terhubung cerdas ke dalam ekosistem transportasi, dengan rencana untuk meningkatkan standar dan menyetujui secara bersyarat produksi model kendaraan otonom Level 3 (L3). Kemajuan ini tidak hanya menjadikan Tiongkok pemimpin dalam teknologi kendaraan energi baru, tetapi juga menjadi contoh bagi negara-negara lain.
Infrastruktur pengisian daya dan pertumbuhan pasar
Badan Energi Nasional (NEA) memprediksi bahwa pada akhir tahun 2024, Tiongkok akan memiliki total 12,818 juta infrastruktur pengisian daya, sebuah pertumbuhan tahunan yang impresif sebesar 49,1%. Pertumbuhan pesat fasilitas pengisian daya ini penting untuk mendukung pasar kendaraan energi baru yang sedang berkembang pesat. NEA berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan yang ada dalam infrastruktur pengisian daya sekaligus mendorong inovasi dalam teknologi dan model bisnis baru di industri pengisian daya. Per Maret 2023, penerapan kebijakan "ganti kendaraan lama dengan kendaraan baru" telah menghasilkan lebih dari 1,769 juta pengajuan subsidi tukar tambah kendaraan, dan penjualan kendaraan penumpang energi baru melampaui 2,05 juta, meningkat 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Momentum ini tidak hanya mencerminkan meningkatnya penerimaan konsumen terhadap kendaraan energi baru, tetapi juga menyoroti potensi pertumbuhan ekonomi lebih lanjut dan penciptaan lapangan kerja di industri terkait.
Dampak Global dan Kerjasama Internasional
Model pengembangan kendaraan energi baru Tiongkok telah menarik perhatian global, dan para ahli di sebuah forum baru-baru ini menyoroti potensinya bagi negara-negara lain untuk belajar darinya. Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat bahwa pasar kendaraan energi baru global telah berkembang hampir delapan kali lipat dalam empat tahun terakhir, dan perkiraan menunjukkan bahwa pada tahun 2024, penjualan kendaraan energi baru akan mencapai 20% dari penjualan mobil global, yang lebih dari 60% akan berasal dari Tiongkok. Sebaliknya, negara-negara seperti Thailand dan Korea Selatan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan kendaraan listrik, sementara Eropa menghadapi penurunan. Seperti yang dikatakan Katrin, direktur Divisi Transportasi Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik, kesenjangan ini menyoroti perlunya kerja sama internasional untuk mencapai tujuan iklim. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris, 60% dari penjualan mobil baru di seluruh dunia harus berupa kendaraan energi baru pada tahun 2030.
Tiongkok berkomitmen untuk mengekspor kendaraan listrik berkualitas tinggi, yang dapat memainkan peran kunci dalam membantu negara-negara lain bertransisi ke transportasi energi bersih. Dengan berbagi keahliannya dalam penelitian, pengembangan, dan produksi kendaraan energi baru, Tiongkok dapat mendorong kemajuan teknologi dan inovasi dalam skala global. Kerja sama semacam itu tidak hanya dapat meningkatkan daya saing internasional, tetapi juga mendorong diversifikasi ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan di industri otomotif.
Mendukung tujuan iklim global
Perjanjian Paris menyerukan negara-negara untuk segera mengambil tindakan guna mengurangi emisi gas rumah kaca, dan inisiatif kendaraan energi baru Tiongkok sejalan dengan tujuan iklim global ini. Dengan menyediakan kendaraan energi baru bagi negara-negara lain, Tiongkok dapat membantu mereka mencapai target pengurangan emisi dan dengan demikian berkontribusi pada perjuangan global melawan perubahan iklim. Inisiatif Kendaraan Listrik Asia-Pasifik Perserikatan Bangsa-Bangsa bertujuan untuk mendorong pertukaran pengetahuan antarnegara anggota dan mendorong pengembangan kebijakan kendaraan listrik nasional. Inisiatif ini menekankan pentingnya aksi kolektif dalam mengatasi tantangan iklim dan menyoroti kepemimpinan Tiongkok dalam transisi global menuju transportasi berkelanjutan.
Meningkatkan kesadaran konsumsi hijau
Seiring Tiongkok terus mempromosikan kendaraan energi baru, kesadaran akan konsumsi hijau di pasar internasional juga meningkat. Dengan memprioritaskan pembangunan berkelanjutan dan produk ramah lingkungan, Tiongkok mendorong konsumen global untuk menerima kendaraan energi baru. Perubahan perilaku konsumen ini sangat penting untuk mendorong tren konsumsi hijau global, yang esensial bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan jangka panjang.
Sebagai kesimpulan
Singkatnya, pendekatan agresif Tiongkok dalam mengembangkan industri kendaraan energi barunya tidak hanya telah mengubah pasar domestiknya, tetapi juga berdampak signifikan terhadap komunitas internasional. Melalui dukungan kebijakan, kemajuan teknologi, dan komitmen terhadap kerja sama global, Tiongkok memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam transisi menuju transportasi energi bersih. Di tengah dunia yang bergulat dengan tantangan perubahan iklim, program kendaraan energi baru Tiongkok menawarkan jalur yang menjanjikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan hemat energi. Dengan berbagi keahlian dan sumber dayanya, Tiongkok dapat membantu negara-negara lain mempercepat transisi mereka sendiri, yang pada akhirnya menciptakan planet yang lebih hijau untuk generasi mendatang.
Telepon / WhatsApp:+8613299020000
E-mail:edautogroup@hotmail.com
Waktu posting: 14-Apr-2025