Pada tanggal 27 November 2024, BMW Tiongkok dan Museum Sains dan Teknologi Tiongkok bersama-sama mengadakan “Membangun Tiongkok yang Indah: Semua Orang Berbicara tentang Salon Sains”, yang memamerkan serangkaian kegiatan sains menarik yang bertujuan untuk membuat masyarakat memahami pentingnya lahan basah dan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Puncak dari acara ini adalah pembukaan pameran sains “Lahan Basah yang Bergizi, Simbiosis Melingkar”, yang akan dibuka untuk umum di Museum Sains dan Teknologi Tiongkok. Selain itu, film dokumenter kesejahteraan masyarakat berjudul “Pertemuan Lahan Basah Paling 'Merah' di Tiongkok” juga dirilis pada hari yang sama, dengan wawasan yang diberikan oleh Science Celebrity Planet Research Institute.
Lahan basah memainkan peran penting dalam menopang kehidupan karena merupakan bagian integral dari konservasi air tawar Tiongkok, melindungi 96% dari total air tawar yang tersedia di negara tersebut. Secara global, lahan basah merupakan penyerap karbon yang penting, menyimpan antara 300 miliar hingga 600 miliar ton karbon. Degradasi ekosistem penting ini menimbulkan ancaman serius karena menyebabkan peningkatan emisi karbon, yang pada gilirannya memperburuk pemanasan global. Acara ini menyoroti pentingnya tindakan kolektif untuk melindungi ekosistem ini karena ekosistem ini penting bagi kesehatan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Konsep ekonomi sirkular telah menjadi fokus utama strategi pembangunan Tiongkok sejak dimasukkan ke dalam dokumen nasional pada tahun 2004, yang menekankan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Tahun ini menandai peringatan 20 tahun ekonomi sirkular Tiongkok, yang mana dalam kurun waktu tersebut Tiongkok telah mencapai kemajuan signifikan dalam mendorong praktik-praktik berkelanjutan. Pada tahun 2017, konsumsi manusia terhadap bahan mentah alami untuk pertama kalinya melebihi 100 miliar ton per tahun, hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk beralih ke pola konsumsi yang lebih berkelanjutan. Ekonomi sirkular lebih dari sekedar model ekonomi, namun merupakan pendekatan komprehensif untuk mengatasi tantangan iklim dan kelangkaan sumber daya, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan degradasi lingkungan.
BMW telah menjadi yang terdepan dalam mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati di Tiongkok dan telah mendukung pembangunan Cagar Alam Nasional Liaohekou dan Delta Sungai Kuning selama tiga tahun berturut-turut. Dr Dai Hexuan, Presiden dan CEO BMW Brilliance, menekankan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan. Ia berkata: “Proyek konservasi keanekaragaman hayati inovatif BMW di Tiongkok pada tahun 2021 merupakan proyek yang berwawasan ke depan dan terdepan. Kami mengambil tindakan inovatif untuk menjadi bagian dari solusi konservasi keanekaragaman hayati dan membantu membangun Tiongkok yang indah.” Komitmen ini mencerminkan pemahaman BMW bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya mencakup perlindungan lingkungan, tetapi juga hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan alam.
Pada tahun 2024, BMW Love Fund akan terus mendukung Cagar Alam Nasional Liaohekou, dengan fokus pada perlindungan air dan penelitian spesies andalan seperti burung bangau mahkota merah. Untuk pertama kalinya, proyek ini akan memasang pelacak satelit GPS pada burung bangau mahkota merah liar untuk memantau lintasan migrasi mereka secara real time. Pendekatan inovatif ini tidak hanya meningkatkan kemampuan penelitian, namun juga mendorong partisipasi masyarakat dalam konservasi keanekaragaman hayati. Selain itu, proyek ini juga akan merilis video promosi “Tiga Harta Karun Lahan Basah Liaohekou” dan panduan penelitian untuk Cagar Alam Nasional Delta Sungai Kuning Shandong agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem lahan basah.
Selama lebih dari 20 tahun, BMW selalu berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaannya. Sejak didirikan pada tahun 2005, BMW selalu menganggap tanggung jawab sosial perusahaan sebagai landasan penting dalam strategi pembangunan berkelanjutan perusahaan. Pada tahun 2008, BMW Love Fund secara resmi didirikan, menjadi dana amal kesejahteraan masyarakat korporasi pertama di industri otomotif Tiongkok, yang sangat penting. BMW Love Fund terutama melaksanakan empat proyek tanggung jawab sosial besar, yaitu “Perjalanan Budaya BMW China”, “Kamp Pelatihan Keselamatan Lalu Lintas Anak-anak BMW”, “Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayati Rumah Cantik BMW” dan “Rumah BMW JOY”. BMW selalu berkomitmen untuk mencari solusi inovatif untuk memecahkan masalah sosial Tiongkok melalui proyek-proyek ini.
Pengaruh Tiongkok di komunitas internasional semakin diakui, terutama atas komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Tiongkok telah menunjukkan bahwa mencapai pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan. Dengan memasukkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular ke dalam strategi pembangunannya, Tiongkok menjadi preseden bagi negara-negara lain. Upaya kolaboratif yang dilakukan oleh organisasi seperti BMW dan China Science and Technology Museum menunjukkan kekuatan kemitraan publik-swasta dalam memajukan perlindungan lingkungan dan mendorong praktik berkelanjutan.
Ketika dunia bergulat dengan tantangan perubahan iklim dan penipisan sumber daya, pentingnya inisiatif untuk mendorong konservasi keanekaragaman hayati dan penggunaan sumber daya berkelanjutan tidak dapat dipungkiri. Upaya BMW Tiongkok dan mitra-mitranya merupakan contoh inisiatif untuk secara proaktif mengatasi tantangan-tantangan ini, menumbuhkan budaya tanggung jawab dan pemikiran jangka panjang. Dengan memprioritaskan kesehatan lahan basah dan prinsip ekonomi sirkular, Tiongkok tidak hanya melindungi sumber daya alamnya, namun juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
窗体底端
Waktu posting: 03 Des-2024