Pada tanggal 27 September 2024, di Konferensi Dunia 2024Kendaraan Energi Baru Konferensi, Kepala Ilmuwan BYD dan Kepala Insinyur Otomotif Lian Yubo memberikan wawasan tentang masa depan teknologi baterai, khususnyabaterai solid stateDia menekankan bahwa meskipunBYDtelah membuat hebatkemajuan di bidang ini, perlu waktu beberapa tahun sebelum baterai solid-state dapat digunakan secara luas. Yubo memperkirakan perlu waktu sekitar tiga hingga lima tahun agar baterai ini menjadi arus utama, dengan lima tahun menjadi jangka waktu yang lebih realistis. Optimisme yang hati-hati ini mencerminkan kompleksitas transisi dari baterai lithium-ion tradisional ke baterai solid-state.
Yubo menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi teknologi baterai solid-state, termasuk biaya dan pengendalian material. Ia mencatat bahwa baterai litium besi fosfat (LFP) tidak mungkin dihentikan produksinya dalam 15 hingga 20 tahun ke depan karena posisi pasar dan efektivitas biayanya. Sebaliknya, ia memperkirakan bahwa baterai solid-state akan lebih banyak digunakan pada model kelas atas di masa mendatang, sementara baterai litium besi fosfat akan terus digunakan pada model kelas bawah. Pendekatan ganda ini memungkinkan hubungan yang saling memperkuat antara kedua jenis baterai untuk memenuhi berbagai segmen pasar otomotif.

Industri otomotif tengah mengalami lonjakan minat dan investasi dalam teknologi baterai solid-state. Produsen besar seperti SAIC dan GAC telah mengumumkan rencana untuk mencapai produksi massal baterai solid-state paling cepat pada tahun 2026. Garis waktu ini menempatkan tahun 2026 sebagai tahun krusial dalam evolusi teknologi baterai, yang menandai titik balik potensial dalam produksi massal baterai solid-state. Teknologi baterai solid-state. Perusahaan seperti Guoxuan Hi-Tech dan Penghui Energy juga secara berturut-turut melaporkan terobosan dalam bidang ini, yang selanjutnya memperkuat komitmen industri untuk memajukan teknologi baterai.
Baterai solid-state merupakan lompatan besar dalam teknologi baterai dibandingkan dengan baterai lithium-ion dan lithium-ion polimer tradisional. Tidak seperti pendahulunya, baterai solid-state menggunakan elektroda padat dan elektrolit padat, yang menawarkan beberapa keunggulan. Kepadatan energi teoritis baterai solid-state dapat lebih dari dua kali lipat dari baterai lithium-ion konvensional, menjadikannya pilihan yang menarik untuk kendaraan listrik (EV) yang memerlukan kapasitas penyimpanan energi tinggi.
Selain memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, baterai solid-state juga lebih ringan. Pengurangan bobot ini disebabkan oleh penghapusan sistem pemantauan, pendinginan, dan isolasi yang biasanya diperlukan untuk baterai lithium-ion. Bobot yang lebih ringan tidak hanya meningkatkan efisiensi kendaraan secara keseluruhan, tetapi juga membantu meningkatkan kinerja dan jarak tempuh. Selain itu, baterai solid-state dirancang untuk pengisian daya yang lebih cepat dan tahan lama, sehingga memecahkan dua masalah utama bagi pengguna kendaraan listrik.
Stabilitas termal merupakan keunggulan utama baterai solid-state. Tidak seperti baterai lithium-ion tradisional, yang membeku pada suhu rendah, baterai solid-state dapat mempertahankan kinerjanya pada rentang suhu yang lebih luas. Fitur ini sangat penting di daerah dengan kondisi cuaca ekstrem, memastikan bahwa kendaraan listrik tetap andal dan efisien terlepas dari suhu luar. Selain itu, baterai solid-state dianggap lebih aman daripada baterai lithium-ion karena lebih kecil kemungkinannya mengalami korsleting, masalah umum yang dapat menyebabkan kegagalan baterai dan bahaya keselamatan.
Komunitas ilmiah semakin mengakui baterai solid-state sebagai alternatif yang layak untuk baterai lithium-ion. Teknologi ini menggunakan senyawa kaca yang terbuat dari lithium dan natrium sebagai bahan konduktif, menggantikan elektrolit cair yang digunakan dalam baterai konvensional. Inovasi ini secara signifikan meningkatkan kepadatan energi baterai lithium, menjadikan teknologi solid-state sebagai fokus untuk penelitian dan pengembangan di masa mendatang. Seiring dengan terus berkembangnya industri otomotif, integrasi baterai solid-state dapat mendefinisikan ulang lanskap kendaraan listrik.
Secara keseluruhan, kemajuan dalam teknologi baterai solid-state menjanjikan masa depan yang cerah bagi industri otomotif. Meskipun masih ada tantangan dalam hal biaya dan pengendalian material, komitmen dari para pemain utama seperti BYD, SAIC, dan GAC menunjukkan keyakinan kuat terhadap potensi baterai solid-state. Menjelang tahun kritis 2026, industri ini siap untuk terobosan besar yang dapat mengubah cara kita berpikir tentang penyimpanan energi kendaraan listrik. Kombinasi kepadatan energi yang lebih tinggi, bobot yang lebih ringan, pengisian daya yang lebih cepat, stabilitas termal, dan keamanan yang ditingkatkan menjadikan baterai solid-state sebagai bidang yang menarik dalam pencarian solusi transportasi yang berkelanjutan dan efisien.
Waktu posting: 10-Okt-2024